REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jumlah korban jiwa akibat banjir di Negara Bagian Benggala Barat di India Timur telah mencapai 70. Lebih dari 3,6 juta orang terpengaruh bencana itu, Selasa (4/8).
Kepala Menteri Negara Bagian Benggala Barat Mamata Banerjee telah menyatakan arus air dari bendungan telah menambah parah kondisi banjir di negara bagian yang dipimpinnya. Negara bagian Benggala Barat telah diguyur hujan lebat selama satu pekan terakhir,.
Kebanyakan korban tewas akibat tersengat listrik, tenggelam, gigitan ular, sambaran petir dan tembok yang ambruk. Pemerintah telah mendirikan lebih dari 2.000 tempat penampungan buat orang yang telah kehilangan tempat tinggal akibat banjir dan meninggalkan rumah mereka akibat genangan air.
Pemerintah juga menyediakan bahan bantuan buat korban banjir, serta memberikan 400 ribu rupee India (625 dolar AS) untuk masing-masing keluarga korban tewas akibat banjir. Para pejabat mengatakan hampir 56 ribu rumah hancur diterjang banjir bersama dengan lebih dari satu juta hektare lahan tanaman.
Militer India mengkoordinasikan upaya pertolongan dan berkonsultasi dengan pemerintah lokal. Militer India mengirim perahu dan barang bantuan banjir serta menyediakan bantuan medis darurat buat warga yang cedera dan sakit.
Kantor meteorologi India telah memperkirakan hujan lebat mengguyur beberapa tempat di negara bagian tersebut dalam beberapa hari ke depan.