REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan kepala keluarga di dua desa di Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jabar, terpaksa menggunakan air kotor dari kolam dan sungai. Air digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci karena sejak beberapa bulan terakhir sumur milik warga mulai mengering.
"Sudah hampir dua bulan ini," kata Fatimah seorang warga Desa Sindangraja, saat dihubungi, Selasa (4/8).
Dia menuturkan hal tersebut dialami warga lainnya di Desa Hegarmanah yang letak bersebelahan. Untuk mendapatkan air bersih guna keperluan memasak, warga di dua desa itu, harus berjalan sejauh beberapa kilometer untuk mendapatkan air bersih.
"Kalau mau dapat air besih bagi yang punya uang bisa membeli dengan harga Rp 2.000 per jerigen, kalau kami yang hidup pas-pasan, harus berjalan sejauh 4 kilometer ke pinggiran desa, untuk mendapatkan air bersih guna keperluan memasak sehari-hari," katanya.
Dia dan ratusan kepala keluarga di dua desa tersebut, berharap pemerintah daerah dapat membantu menyediakan air bersih untuk warga di wilayah tersebut. Setiap tahun tepatnya ketika musim kemarau tiba, warga di wilayah tersebut kesulitan mendapatkan air bersih untuk kkeperluan sehari-hari.