REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu meluncurkan kampanye untuk memobilisasi warga Yahudi Amerika Serikat menentang kesepakatan nuklir antara Irak dan kekuatan dunia. Menurutnya, kesepakatan tak cukup untuk mengekang proyek nuklir Iran.
Dilansir Aljazirah, Selasa (4/8), Netanyahu menegaskan argumen Israel bahwa kesepakatan 14 Juli tak cukup mengekang proyek nuklir yang berpotensi menghasilkan bom. Netanyahu berargumen pelonggaran sanksi sangat menguntungkan Teheran dan bisa berimbas pada destabilisasi konflik regional.
"Saya tidak menentang kesepakatan ini karena saya ingin perang. Saya menentang kesepakatan ini karena saya ingin mencegah perang. Dan kesepakatan ini akan membawa perang," katanya.
Setelah marah pada keputusan pemerintah Barack Obama terkait kesepakatan nuklir Iran, Netanyahu menyebut dirinya sebagai utusan dari publik Israel. Jajak pendapat memang menunjukkan, sebagain besar warga khawatir dengan kesepakatan nuklir Iran.