Rabu 05 Aug 2015 19:41 WIB

Hujan Mereda, Bantuan Banjiri Myanmar

Rep: Melisa Risca Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Banjir Myanmar
Foto: BBC
Banjir Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, YANGOON--Para pekerja berusaha untuk menjangkau daerah-daerah di Myanmar yang dilanda banjir. Bencana tersebut telah menewaskan 69 orang, mencemari sumber air dan memutus aliran listrik, saluran telepon, jalan dan sungai.

Departemen Sosial, Bantuan dan Pemukiman mengatakan, lebih dari 250 ribu orang terkena dampak banjir karena hujan lebat sejak pekan lalu. Negara bagian Rakhine menjadi salah satu negara terdampak yang terparah.

Seorang pekerja di Plan International di Myanmar, Blaire Davis mengatakan, hujan telah berhenti sehingga bisa dilalui perahu. Secara bertahap jalan juga sudah mulai dibersihkan.

Rekan-rekannya meninggalkan ibukota Rakhine, Sittwe dengan perahu pada Selasa (4/8) sore dan tiba di Kota Minbya 12 jam kemudian. Sebuah perjalanan yang biasanya hanya memakan waktu tiga jam dengan perahu atau jalan darat

.

"Apa yang tim saya lihat dan dengar, sangat sulit untuk bergerak dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan untuk bergerak maju," kata Davis.

Menurut Medecins Sans Frontieres (MSF) yang melakukan beberapa program kesehatan di Rakhine, kota-kota terdampak paling buruk adalah Minbya, Mrauk U, Kyauktaw dan Buthidaung. Lebih dari 4.000 pengungsi di Minbya berlindung di 23 biara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement