Kamis 06 Aug 2015 05:06 WIB

Puing MH370 Diidentifikasi, Kerabat Korban Tuntut Kejelasan Informasi

Rep: c34/ Red: Hazliansyah
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak memastikan temuan puing pesawat di dekat Pulau Reunion, Prancis, adalah bagian dari MH370
Foto: EPA/FAZRY ISMAIL
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak memastikan temuan puing pesawat di dekat Pulau Reunion, Prancis, adalah bagian dari MH370

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Beberapa kerabat dari para penumpang penerbangan MH370 menuntut penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut. Konfirmasi bagian puing pesawat tidak cukup melegakan, dan mereka ingin mengetahui penyebab hilangnya pesawat.

"Sekarang saya ingin tahu di mana bagian tubuh utama pesawat agar dapat mengetahui kondisi penumpang, dan mendapatkan kotak hitam sehingga kami bisa tahu apa yang terjadi, baru kasus ini dapat ditutup," kata Jacquita Gonzales, istri pramugara MH370 Patrick Gomes, dikutip dari channelnewsasia, Kamis (6/8).

Reaksi Gonzales dan sebagian kerabat penumpang lain di Kuala Lumpur tersebut disampaikan usai pengumuman resmi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Perdana Menteri mengumumkan konfirmasi komponen pesawat MH370 yang dikenal sebagai flaperon, yang sebelumnya terdampar di Pulau Reunion, Samudera Hindia.

Informasi itu dianggap sebagai akhir yang menyakitkan bagi keluarga dari 239 penumpang dan awak yang telah mengalami 17 bulan tanpa kejelasan apakah orang yang mereka cintai hidup atau mati. Beragam reaksi kemarahan dan kecurigaan mendalam masih mereka lampiaskan terhadap pemerintah Malaysia.

"Saya masih belum puas. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, begitu banyak misteri. Sampai hari ini kami tidak memiliki jawaban. Jangan hanya menunjukkan //flaperon//. Tunjukkan lebih. Jawablah pertanyaan-pertanyaan," ujar Lee Khim Fatt, suami dari pramugari MH370, Foong Wai Yueng.

Pengumuman Najib masih menyisakan pertanyaan membingungkan terkait apa yang menyebabkan pesawat membelok dari jalur. Pesawat diduga terbang selama berjam-jam setelah mematikan komunikasi dan sistem pelacakan, dan menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.

Banyak kerabat menuduh pihak berwenang Malaysia dan maskapai penerbangan ceroboh terhadap bencana dan bersikap menutup-nutupi kepada keluarga korban. Namun, pihak berwenang Malaysia bersikeras bahwa mereka masih tidak tahu apa yang menyebabkan pesawat menghilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement