Kamis 06 Aug 2015 06:42 WIB

Rentetan Fakta dan Misteri Hilangnya MH370

Rep: c34/ Red: Hazliansyah
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak memastikan temuan puing pesawat di dekat Pulau Reunion, Prancis, adalah bagian dari MH370
Foto: EPA/FAZRY ISMAIL
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak memastikan temuan puing pesawat di dekat Pulau Reunion, Prancis, adalah bagian dari MH370

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR -- Puing-puing Boeing 777 yang ditemukan di pulau Reunion telah dikonfirmasi sebagai bagian dari pesawat MH370, Kamis (6/8). Namun, belum diketahui penyebab bencana tersebut. Berikut adalah fakta dan misteri dalam bencana jatuhnya pesawat di Samudera Hindia itu:

Fakta-fakta:

- Pada 8 Maret 2014 pukul 00:41, MH370 lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing, dengan 227 penumpang dan 12 awak. Pesawat itu melintas di atas Laut Cina Selatan pada malam yang cerah.

- Pesawat dipiloti Zaharie Ahmad Shah (53 tahun), seorang pilot yang telah berpengalaman selama 33 tahun, bersama co-pilot Fariq Abdul Hamid (27 tahun).

- Sebelum MH370 masuk ke dalam lalu lintas udara daerah kontrol Vietnam, seseorang di kokpit mengirim pesan suara ke pengendali di Malaysia: "Selamat malam, Malaysia Tiga Tujuh Nol," pada pukul 01:19.

- Sekitar 01:30, sistem pelacakan seperti transponder jet dimatikan, namun pesawat muncul di radar militer hingga pukul 02:15 dan mengarah kembali ke Malaysia dan terbang terus ke Samudera Hindia.

- Bagian sayap ditemukan di Pulau Reunion, Prancis, lebih dari 16 bulan setelah pesawat menghilang. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengonfirmasi itu adalah bagian dari MH370.

- Baterai suar 30-hari pada perekam data penerbangan MH370 ditemukan telah kedaluwarsa lebih dari satu tahun sebelum take-off, menimbulkan pertanyaan apakah hal tersebut menjadi faktor terhadap ketidakmampuan pencarian berbagai negara untuk menemukan lokasi kecelakaan di Samudra Hindia.

Misteri bencana MH370 hingga saat ini:

- Belum diketahui apa yang menyebabkan pesawat mengalihkan rute penerbangan. Sebab, baik awak kokpit, sistem pemantauan pesawat, dan cuaca tidak menunjukkan tanda-tanda adanya masalah.

- Keterlibatan salah satu kru kokpit dianggap menjadi opsi yang paling mungkin. Zaharie adalah pendukung oposisi Malaysia. Belakangan ditemukan bahwa co-pilot Fariq telah membiarkan penumpang masuk ke kokpit pada penerbangan sebelumnya, yang mana hal itu melanggar peraturan keselamatan. Namun, para peneliti mengatakan apapun latar belakang dan kesalahan mereka di masa lalu bukan dasar keinginan mereka untuk melakukan pembunuhan massal.

- Belum diketahui apakah kasus tersebut merupakan sebuah pembajakan atau teror karena tidak pernah ada klaim tanggung jawab oleh kelompok atau individu.

- Belum diketahui mengapa sistem pelacakan pesawat dimatikan dan oleh siapa, suatu tindakan yang disebut pemerintah Malaysia sebagai tindakan yang "disengaja."

- Belum diketahui pasti di mana MH370 jatuh, meskipun penemuan bagian sayap akan membantu mengkonfirmasi saat area pencarian Samudera Hindia. Akan tetapi, belum ada petunjuk mengenai dugaan di mana kotak hitam pesawat untuk menganalisis penyebab hilangnya pesawat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement