REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebuah kafe dibangun di atas pemakaman Islam di Yerusalem. Aksi ini telah memicu kecaman dan kemarahan dari umat Islam. Langkah pembangunan kafe ini dinilai merupakan upaya Israel menghancurkan sejumlah situs-situs Islam di Yerusalem.
Dilansir Aljazirah, Rabu (5/8), dikutip Daily Times, The Aqsa Foundation for Endowment and Heritage mengatakan, pembangunan kafe adalah bagian dari rencana Israel yang bertujuan untuk menghancurkan segala sesuatu yang berhubungan dengan sejarah Islam di tanah ini. Kafe dibuka pada areal tanah yang terletak antara Yerusalem Timur- yang didominasi Arab- dan Yerusalem Barat.
Aljazirah melaporkan, daerah permakaman itu berubah menjadi taman, yang merupakan bagian dari kafe yang kini bernama Landwer Cafe's Independence Garden. Selama berabad-abad, pekuburan di bawahnya telah menjadi permakaman Muslim tertua di negara tersebut. Juga diyakini, permakaman dihuni sisa-sisa dari beberapa sahabat Nabi Muhammad (saw).
Pemilik restoran mengatakan, ia tidak tahu ada kuburan di bawah kafe, tetapi menolak untuk membuat komentar lebih lanjut. "Ini bukan hanya hilangnya permakaman yang membuat marah Palestina. Menjual alkohol di kafe juga dipandang sebagai pelanggaran berat terhadap kesucian situs Islam," ujarnya, Rabu (5/8).
Kafe ini hanya salah satu bagian dari rencana mega proyek pembangunan kawasan bisnis lainnya. Juga direncakan dibangun 192 rumah - sebuah hotel dengan 480 kamar, ruang komersial, parkir dan sejumlah fasilitas lainnya.
Surat kabar Haaretz melaporkan. Sebuah Museum Toleransi juga sedang dibangun di daerah tersebut. Konstruksi dimulai pada tahun 2011, tapi setelah sisa-sisa kerangka yang ditemukan, Gerakan Islam, yang bertujuan untuk mendukung Islam di kalangan orang Arab Israel, bersama dengan entitas lain, mengajukan permohonan ke Pengadilan Tinggi Kehakiman. Pekerjaan itu terganggu tapi segera kembali setelah pengadilan akhirnya memberikan izin.