REPUBLIKA.CO.ID, India merupakan salah satu negara dengan tingkat perceraian terendah dunia. Namun dalam beberapa waktu terakhir, perceraian menjadi lebih umum di India dengan alasan yang beragam.
Para ahli mengatakan, banyak kasus perceraian di India diajukan atas dasar kekerasan atau pelecehan. Tapi ada perdebatan terbuka terkait 'pelecehan' yang dimaksud. Termasuk apakah trauma secara psikologis bisa masuk dalam kategori pelecehan?
Mahkamah Agung India masih belum menentukan parameter yang tetap terkait definisi hukum 'pelecehan' tersebut. Akibat definisi yang luas ada sejumlah kasus perceraian dengan interpretasi pelecehan yang aneh.
Dilansir BBC News, Rabu (5/8), pekan lalu pengadilan tinggi Bombay membatalkan putusan pengadilan dari tahun 2011 yang meloloskan perceraian seorang pelaut. Kala itu pelaut tersebut menceraikan istrinya dengan alasan sang istri senang berpesta. Ia menggambarkan kegemaran istrinya berpesta sebagai bentuk 'pelecehan' psikologis.
Pria lain di Bombay juga mengajukan perceraian dengan alasan aneh pada istrinya. Ia menceraikan istrinya karena terlalu banyak memintanya berhubungan seksual.