REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mahmoud Abbas menegaskan, Israel bertanggung jawab atas serangan pemukim ilegal ke warga Palestina. Israel, kata dia, juga memelihara budaya terorisme dan apartheid terhadap Palestina.
Pernyataan Abbas tersebut disampaikan saat pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Arab, Rabu (5/8). Pertemuan tersebut sejatinya membahas bentrokan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa pekan lalu.
Namun serangan ekstremis Yahudi yang menewaskan balita berusia 18 bulan di Desa Duma, Tepi Barat, belum lama ini menarik perhatian peserta rapat.
"Jika pemerintahan Israel tidak mengambil langkah untuk menangkap pelaku kejahatan terhadap keluarga Dawabsheh maka mereka akan menjadi partner kejahatan," ujar Abbas.
Abbas mengatakan, Israel menolak menghentikan pembangunan permukiman ilegal atau pun penarikan garis batas negara. Tak hanya itu, otoritas Israel juga tak mau membebaskan empat kelompok tahanan yang seharusnya dibebaskan sebelum pembicaraan tahun lalu.
Abbas melanjutkan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertanggung jawab karena gagal menekan Israel membebaskan tahanan Palestina itu.
Pemimpin Liga Arab, Nabil al-Arabi juga menyeru kepada negara kawasan Arab yang berada di PBB untuk mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan PBB atas tindakan terorisme pemukim ilegal Israel.