Kamis 06 Aug 2015 19:07 WIB

Bom Bunuh Diri di Masjid, 13 Orang Tewas

ISIS mengaku bertanggungjawab atas ledakan bom di masjid syiah di provinsi Qatif, Arab Saudi, Jumat (22/5).
Foto: EPA
ISIS mengaku bertanggungjawab atas ledakan bom di masjid syiah di provinsi Qatif, Arab Saudi, Jumat (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, ABHA -- Bom bunuh diri kembali menyasar masjid di Arab Saudi. Bom meledak di masjid kota sebelah barat daya, Abha, Kamis (6/8).

Stasiun televisi el-Ekhbariya melaporkan, ledakan terjadi saat jamaah sedang shalat. Mayoritas jamaah merupakan anggota pasukan khusus di Abha.

Kementerian Dalam Negeri mengonfirmasi serangan tersebut. Stasiun El-ekhbariya menyebut serangan dilakukan oleh kelompok teroris, tanpa menyebut secara detail.

Serangan bom bunuh diri ini bukan pertama kali menyasar masjid di Saudi. Pada Mei lalu, serangan juga menyasar masjid Syiah.

Kendati begitu serangan yang menargetkan pasukan keamanan Saudi memberi peringatan tegas kepada Riyadh. Serangan ini memberikan pukulan telak kepada pemerintahan Riyadh yang sedang terlibat pertempuran langsung melawan kelompok Houthi di Yaman.

Aljazirah melaporkan setidaknya 17 orang tewas dalam serangan bom di Abha. Sumber lain menyebut, seluruh korban tewas adalah anggota pasukan khusus.

Juru bicara Kementerian Dalam Neger mengatakan kepada AFP, korban merupakan anggota khusus SWAT. "Dapat dikonfirmasi jika ledakan telah menewaskan lebih dari 13 orang di masjid," ujarnya.  Ia menambahkan, masjid itu terletak di markas SWAT yang bertugas menjaga keamanan dalam negeri.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : arynews.tv/reuters/aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement