REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Rasa solidaritas mengalir pascaserangan bom ke masjid di Kota Abha, selatan Saudi. Banyak warga yang ingin menolong korban dengan menjadi donor darah di rumah sakit setempat.
Hal itu terlihat dari gambar kerumunan orang yang memenuhi rumah sakit dan ingin memberikan darahnya. Darah tersebut sangat dibutuhkan bagi korban luka.
Tampak pula pangeran Saudi Faisal bin Khalid yang mengunjungi lokasi pengeboman dan rumah sakit.
Stasiun el-Ekhbariya sebelumnya melaporkan, serangan di masjid yang terletak di kantor pasukan khusus kepolisian itu menewaskan sedikitnya 17 orang, Kamis (6/8). Sementara 22 lainnya dilaporkan terluka.
Namun kantor Kementerian Dalam Negeri meralat dan menyebut 13 orang. Mayoritas korban adalah anggota personel pasukan khusus yang sedang shalat.
Sekretariat Jenderal Dewan Kerja Sama Negeri Teluk (GCC) mengecam keras aksi pengeboman itu. Tindakan tersebut merupakan aksi brutal yang tedak sesuai dengan prinsip ajaran Islam dan nilai kemanusiaan.
Negara sekutu Saudi, Kuwait, Bahrai, Yordania dan Mesir juga mengecam keras tindakan tersebut. Hal serupa juga disampaik Dewan Ulama Pakistan.
Ini bukan pertama kali serangan bom ke masjid di Saudi. Pada Mei lalu, serangan juga menghantam bom masjid Syiah. Kendati begitu, serangan bom ke aparat keamanan merupakan pukulan telak di tengah operasi militer Saudi di Yaman.