Jumat 07 Aug 2015 09:20 WIB

Cina Tuding Jepang-Filipina Kerja Sama 'Serang' Beijing

 Aktivitas pembangunan pulau buatan di terumbu karang Mischief Reef di wilayah Kepulauan Spratly.
Foto: Reuters
Aktivitas pembangunan pulau buatan di terumbu karang Mischief Reef di wilayah Kepulauan Spratly.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --  Cina menuding Jepang dan Filipina bekerja sama menyerang Beijing dalam forum regional terkait sengketa Laut Cina Selatan.

"Pertama, situasi di Laut Cina Selatan secara umum stabil, dan tidak ada kemungkinan terjadinya bentrokan hebat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Yi di hadapan peserta KTT Asia Timur di Kuala Lumpur, Kamis (6/8) malam.

Cina, kata Wang Yi, menolak pernyataan provokatif dan tidak konstruktif yang dapat mendorong ketegangan di kawasan. Beijing justru mengeluhkan aksi pendudukan atas pulau mereka di Laut Cina Selatan oleh beberapa pihak, termasuk Filipina.

"Namun untuk menjaga dan melindungi stabilitas kawasan Cina menahan diri," ujarnya.

Kawasan di Laut Cina Selatan menjadi perebutan sejumlah negara. Tak hanya Cina dengan Filipina, namun juga negara Asia Tenggara lain seperti Vietnam, Malaysia, dan Brune Darusallam.

Belakangan Cina menggelar reklamasi besar-besaran di Kepulauan Spratly yang membuat marah Filipina. Manila mencoba meraih dukungan dari negara-negara sekutu, seperti Jepang dan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, proyek reklamasi untuk membangun fasilitas militer hanya akan meningkatkan ketegangan dan memicu aksi militer oleh pihak bertentangan lain.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement