Jumat 07 Aug 2015 10:06 WIB

Penculik di Yaman Bebaskan Wanita Asal Prancis

Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.
Foto: AP Photo
Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Wanita Prancis yang diculik di Yaman pada Februari lalu telah dibebaskan. Kantor Kepresidenan Prancis mengonfirmasi pembebasan itu, Jumat (7/8) dini hari.

Wanita tersebut akan segera tiba di kampung halamannya dalam beberapa jam mendatang. "Saudara kita Isabelle Prime telah dibebaskan malam ini," tulis pemerintah.

Kantor kepresiden mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebasan itu, terutama, Sultan Qaboos bin Said yang juga Sultan Oman.

Prime dan penerjemah asal Yaman Shereen Makawi diculik oleh pria bersenjata di ibu kota Sanaa pada 24 Februari saat hendak berangkat kerja. Sumber suku Yaman pada Maret mengatakan, Prime akan dibebaskan segera. Namun saat itu baru Makawi yang dilepas.

Dalam beberapa tahun terakhir milisi suku bersenjata kerap menculik warga asing untuk menekan pemerintah terkait sejumlah alasan. Di antaranya, penculik meminta pembebasan kerabat mereka yang ditahan.

Kondisi di Yaman hingga kini masih tidak menentu. Pertempuran berlangsung antara kelompok Houthi dengan milisi pro-Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang berada di pengasingan.

Milisi pro-Hadi mendapat bantuan dari Saudi yang melancarkan serangan udara ke kelompok Houthi sejak 26 Maret lalu. Konflik telah menewaskan lebih dari 4.000 orang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement