Jumat 07 Aug 2015 14:48 WIB

Presiden Israel Takut Negaranya Terisolasi Gara-Gara Obama-Netanyahu

Presiden baru terpilih Israel, Reuven Rivlin (kiri), mendengarkan pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Knesset, Gedung Parlemen Israel, di Jerusalam, Selasa (10/6) waktu setempat.
Foto: AP Photo
Presiden baru terpilih Israel, Reuven Rivlin (kiri), mendengarkan pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Knesset, Gedung Parlemen Israel, di Jerusalam, Selasa (10/6) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Israel Reuven Rivlin memperingatkan perselisihan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan AS mengenai kesepakatan nuklir Iran bisa berujung pada terisolasinya Israel.

Presiden AS Barack Obama secara tegas mempertahankan kesepakatan dengan Iran pada Rabu (5/8). Obama bahkan mengkhususkan Israel sebagai satu-satunya lawannya di publik.

"Saya sangat khawatir dengan perselisihan terbuka antara Obama dan Netanyahu dan hubungan antara AS dan Israel," ujar Rivlin kepada surat kabar Maariv, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (7/8).

"Perdana Menteri memimpin kampanye melawan AS seakan-akan kita setara dan itu menyakitkan bagi Israel. Kita berada dalam isolasi besar dunia saat ini. Bukannya saya pesimistis, tapi untuk pertama kalinya saya merasa kita sendirian," katanya.

Rivlin mengatakan kepada Haaretz, dia telah berbicara kepada Netanyahu mengenai perselisihan tersebut.

Wawancara itu menandai satu tahun Rivlin menjabat. Wawancara dilakukan sebelum Obama melakukan pidatonya.

Netanyahu belum memberi respon di publik terhadap pidato Obama di American University di Washington. Kantornya menolak memberi tanggapan. Dia sebelumnya mengatakan kesepakatan nuklir tidak akan menghentikan jalan Iran membuat senjata nuklir.

Obama menolak bertemu Netanyahu saat dia berkunjung ke Washington Maret lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement