REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang imigran ditangkap di dalam Terowongan Channel yang menghubungkan Inggris dan Prancis tempat ia diperkirakan telah berjalan hampir 50 kilometer di penghubung rel yang berbahaya, menurut laporan pada Kamis (6/8).
Juru bicara pemilik Eurotunnel mengatakan pria asal Sudan tersebut ditangkap dekat dengan pintu masuk Inggris dan hampir berhasil berjalan melalui terowongan itu.
Lonjakan jumlah migran yang berusaha menyeberang telah menjadi isu politik yang sensitif di Inggris dan cerita itu terpampang di halaman depan surat kabar pada Jumat (31/8).
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan telah meningkatkan keamanan dengan memasang lebih banyak pagar di penjuru Prancis serta menaruh penjaga dan anjing di wilayah perbatasan.
"Kami terus bekerja sama dengan pemerintah Prancis dan Eurotunnel untuk mengatasi tekanan langsung dan isu-isu jangka panjang yang berkaitan dengan situasi di utara Prancis," kata juru bicara itu.
Polisi di Kent mengatakan Abdul Rahman Haroun yang berusia 40 tahun itu telah ditangkap dan didakwa karena menyebabkan gangguan pada mesin atau kereta.
The Daily Telegraph melaporkan para menteri sedang mempertimbangkan menutup terowongan untuk barang dan penumpang kereta di malam hari dalam menanggapi krisis tersebut. Eurotunnel tak segera memberi komentar atas permintaan dari para menteri itu.