REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Dua orang tentara militer di Filipina Selatan tewas oleh bom rakitan yang diduga merupakan milik militan Abu Sayyaf.
"Dua tentara tersebut tewas di jalan raya yang biasa digunakan oleh tentara dan warga sipil untuk berjaga di Provinsi Basilan," ujar Juru Bicara Militer Wilayah, Ensign Chester Ramos, Jumat (7/8).
Kelompok Abu Sayyaf terus menjadi ancaman di Basilan dan pulau-pulau terdekatnya, meskipun Pemerintah Filipina sudah didukung oleh militer AS.
Setidaknya 15 orang, termasuk anak-anak dan polisi, menjadi korban dalam dua ledakan terpisah yang diduga merupakan aksi serangan dari Abu Sayyaf. Serangan tersebut terjadi pada Mei di dekat sebuah masjid di sebuah kompleks polisi Pulau Jolo, Filipina Selatan.