Sabtu 08 Aug 2015 03:25 WIB

Krisis Ekonomi, Yunani Kewalahan Tangani Pengungsi Timur Tengah

Rep: C37/ Red: Bayu Hermawan
Yunani gelar referendum setelah gagar bayar utang ke IMF.
Foto: Currencies.co.uk
Yunani gelar referendum setelah gagar bayar utang ke IMF.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras meminta negara-negara Eropa untuk membantu dalam menangani puluhan ribu pengungsi yang datang dari Suriah, Afghanistan dan zona perang lainnya. Ia mengatakan negaranya kekurangan uang sehingga tidak bisa menangani mereka sendirian.

Masuknya pengungsi telah menambahkan tekanan pada layanan Yunani pada saat warga negaranya sendiri tengah berjuang dengan pemotongan keras dan pemerintahnya sedang melakukan negosiasi dengan Uni Eropa dan IMF untuk pinjaman segar untuk mencegah ekonomi kolaps.

"Muatan kapal migran yang datang setiap hari telah memicu krisis kemanusiaan dalam krisis ekonomi," katanya setelah pertemuan dengan para menteri dilansir dari Reuters Jumat (7/8).

"Uni Eropa sedang diuji pada masalah Yunani. ini telah merespon negatif di hadapan ekonomi. Itulah pandangan saya, saya berharap itu akan merespon positif di hadapan kemanusiaan," katanya lagi.

Komentar itu muncul karena badan pengungsi PBB (UNHCR) meminta Yunani untuk mengambil kontrol dari "kekacauan total" di pulau-pulau Mediterania, di mana ribuan migran telah mendarat. Sekitar 124.000 migran telah tiba tahun ini melalui laut, banyak yang melalui Turki, menurut Vincent Cochetel, direktur UNHCR untuk Eropa.

"Tingkat penderitaan yang telah kita lihat di pulau-pulau sudah tak tertahankan. Orang-orang yang datang berpikir mereka berada di Uni Eropa. Apa yang kita lihat bukan sesuatu yang dapat diterima dalam hal standar pengobatan," kata Cochetel setelah mengunjungi pulau-pulau Yunani Lesbos, Kos dan Chios.

"Saya belum pernah melihat situasi seperti itu. Ini adalah Uni Eropa dan ini benar-benar memalukan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement