REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Bermimpi membangun masa depan negaranya, Fadumo Dayib, pengungsi wanita asal Somalia pulang ke kampung halaman. Ia akan menjadi wanita pertama yang bersaing dalam pemilihan presiden.
"Saya optimistis," ujar Dayib kepada Good News Network.
Dayib mengungsi keluar dari Somalia 25 tahun lalu, saat ia masih kecil. Ia terpaksa keluar menyusul pecahnya perang saudara.
Keluarga Dayib pertama kali mengungsi ke Kenya, sebelum mendarat ke Finlandia. Dayib telah belajar menulis saat usianya 14 tahun. Ia kini telah mendapat gelar master di bidang kesehatan publik dan administrasi publik.
Dayib mengatakan, ia ingin mengakhiri penderitaan rakyat di negara asal, dan hal itu perlu dilakukan lewat atas. "Somalia membutuhkan pendekatan multidimensi untuk mengatasi beragam persoalan," ujar Dayib.
Setelah 20 tahun lebih perang saudara, Somalia kini menyusun harapan baru. Parlemen Somalia telah berdiri pada 2012, dan pemilihan presiden secara demokratis akan digelar pada 2016, pertama kali sejak 1967.
Dayib melihat masalah kesehatan, sanitasi, pendidikan dan tenaga kerja merupakan hal penting dalam mengatasi kemiskinan. "Saya seorang pemimpi," ujarnya. "Saya memimpi akan jadi apa Somalia ke depan."