REPUBLIKA.CO.ID, KOREA -- Janda mendiang Presiden Korea Selatan Kim Dae-Jung pulang hari Sabtu (8/8) dari kunjungan yang jarang di Korea Utara tetapi pertemuan yang diharapkan dengan pemimpin Kim Jong-Un gagal terwujud.
Kunjungan empat hari Lee Hee-Ho disebut-sebut bersifat kemanusiaan tetapi banyak spekulasi mengenai kemungkinan pertemuannya dengan Kim, yang mengundangnya langsung.
Namun, para stafnya mengatakan dia tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan pemimpin muda itu dalam kunjungan tersebut.
Suami Lee dikenang paling baik atas kebijakan berdialognya dengan Utara yang terkucil tetapi bersenjata nuklir itu yang menghasilkan pertemuan puncak bersejarah antara dia dan mendiang ayah Kim Jong-Un, Kim Jong-Il tahun 2000.
Lee mengatakan dia berkunjung ke Utara sebagai warga biasa dan tidak diminta melakukan tugas resmi apapun.
“Namun, saya melakukan kunjungan itu dengan keinginan untuk mengabdikan semangat deklarasi 15 Juni,” katanya dalam pernyataan sekembalinya di Seoul. Yang dimaksudnya adalah persetujuan antar-Korea untuk perdamaian dan rekonsiliasi yang ditanda-tangani pada akhir pertemuan puncak bersejarah itu.
Setelah tiba di Pyongyang, Lee telah mengunjungi rumah-rumah sakit yang merawat anak-anak dan ibu muda.
Ikuti Whatsapp Channel Republika