Ahad 09 Aug 2015 18:10 WIB

Singapura Rayakan 50 Tahun Kemerdekaan

Rep: BBC/ Red: Djibril Muhammad
Pemandangan kawasan bisnis Singapura. Ekonomi Singapura diprediksi melambat di tahun 2015.
Foto: Reuters
Pemandangan kawasan bisnis Singapura. Ekonomi Singapura diprediksi melambat di tahun 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Negara tetangga Singapura merayakan hari jadi setelah 50 tahun merdeka, Ahad (9/8). Beragam parade dan acara diselenggarakan untuk memeriahkan tanda jadi negara independen tersebut.

Puluhan ribu orang menghadiri parade outdoor lengkap dengan atraksi dari pasukan udara dan Singapore Airlines A380. Warga menyanyikan lagu nasional dan berkumpul bersama.

Pada 50 tahun lalu, Singapura melepaskan diri dari Federasi Malaya. Bekas jajahan Inggris itu kini bertransformasi menjadi salah satu negara paling kaya di dunia di tengah kritik aturan yang sangat ketat dan rendahnya kebebasan berekspresi.

Singapura merayakan hari kemerdekaannya setiap tahun, namun kali ini disinyalir menjadi perayaan paling besar dan meriah. Persiapan dilakukan selama berbulan-bulan, dengan mempermak toko, sekolah, tempat kerja dan lainnya.

Parade juga termasuk untuk mengenang Lee Kuan Yew yang memimpin Singapura sejak kemerdekaan hingga tahun 1990. Rekaman beliau membacakan proklamasi kemerdekaan digaungkan kembali di radio.

Beberapa tokoh penting dijadwalkan menghadiri perayaan seperti Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss. Kemeriahan hari kemerdekaan dan tribut untuk Lee Kuan Yew ini juga diharap memberi aura positif bagi pemilihan umum Singapura yang akan digelar September mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement