REPUBLIKA.CO.ID, SEVARE -- Sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan selama 24 jam di sebuah hotel di Mal, Sabtu (8/8). Pasukan keamanan dikerahkan untuk masuk gedung dan membebaskan beberapa pekerja PBB yang terperangkap.
Penjaga perdamaian PBB MINUSMA di Mali mengatakan empat orang kontraktor PBB berhasil keluar sebelum subuh. Namun lima orang anggota misi MINUSMA tewas. Tiga orang sandera asal Mali juga tewas.
Kementerian Pertahanan mengatakan lima tentara dan empat militan juga ikut tewas dalam sebuah ledakan. Pelaku serangan diduga adalah militan yang terafiliasi Al Kaidah dan kelompok pemberontak bersenjata baru.
Juru bicara militer Kolonel Souleymane Maiga mengatakan kecurigaan awal merujuk pada kelompok Massina Liberation Fronet, yang merupakan anggota dari komunitas etnis Peul di Mali tengah. Maiga menduga mereka lah yang melakukan serangan.
Pelaku mulai menyerang hotel Byblis di kota Sevare pada Jumat pagi. Pasukan pemerintah datang tak lama kemudian dan terlibat pertempuran selama hampir 24 jam. Sevare terletak 600 km timur laut ibukota Afrika Barat, Bamako.
Menurut penduduk Sevare yang tinggal dekat hotel, pasukan keamanan mulai meluncurkan serangan pada pukul 4-5 pagi waktu setempat. "Kami tidak mendengar senjata berat, hanya senjata api kecil," katanya. Pada Jumat, pasukan menggunakan senjata berat seperti granat dan roket.
Pertempuran berakhir sekitar Sabtu dini hari. Tujuh orang yang diduga terkait dengan serangan telah berhasil ditangkap. Dari Washington, Gedung Putih menyatakan bela sungkawa dan mengecam tindakan serangan.