Ahad 09 Aug 2015 20:26 WIB

Pengungsi Ini Bertekad Jadi Presiden Perempuan Pertama Somalia

Rep: c38/ Red: Bilal Ramadhan
Fadumo Dayib
Foto: BBC
Fadumo Dayib

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Memimpikan masa depan yang lebih baik bagi negaranya, Fadumo Dayib kembali pulang. Perempuan yang melarikan diri dari tanah airnya 25 tahun lalu itu kembali ke Somalia untuk menduduki kursi nomor wahid.

"Saya optimis," kata Dayib pada Good News Network, seperti dilansir onislam.net, Ahad (9/8).

Ia akan menjadi kandidat presiden perempuan pertama dalam sejarah Somalia. Kisah Dayib dimulai seperempat abad yang lalu. Dayib kecil terpaksa melarikan diri bersama keluarganya ketika perang saudara meletus di negara itu. Sebelumnya, mereka pindah ke Kenya, kemudian menetap di Finlandia.

Dayib belajar membaca pada usia 14 tahun, meraih gelar master di bidang kesehatan masyarakat, kemudian gelar administrasi publik dari Kennedy School of Government Harvard. Dayib, sekarang ibu dari empat anak, mengaku ingin menyembuhkan luka di tanah airnya.

Menurut dia, perubahan harus datang dari atas. Somalia membutuhkan pendekatan multidimensional untuk mengatasi masalah. Semua itu bertujuan untuk mengatasi kemiskinan. Baru saja pulih setelah lebih dari 20 tahun perang saudara, Somalia mendirikan parlemen pertama dalam dua dekade pada tahun 2012.

Rencananya, negara itu akan menggelar pemilihan presiden tahun 2016 mendatang, yang akan menjadi pemilihan pertama sejak 1967. Dayib menilai pelayanan kesehatan, sanitasi, pendidikan, dan lapangan pekerjaan akan menjadi pondasi untuk mengikis kemiskinan dan meletakkan dasar baru bagi Somalia. Dayib percaya dia harus kembali.

"Saya seorang pemimpi. Saya punya mimpi seperti apa Somalia seharusnya," ucapnya yakin.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement