Ahad 09 Aug 2015 23:15 WIB

Skotlandia Larang Produk Pangan Hasil Rekayasa Genetika

Red: M Akbar
Jagung transgenik (ilustrasi)
Foto: balitsereal.litbang.pertanian.go.id
Jagung transgenik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Skotlandia mengumumkan niatnya untuk melarang penanaman tanaman pangan hasil rekayasa genetika di wilayahnya. Pelarangan ini dilakukan guna melindungi "citra bersih dan hijau". Alasan lainnya sampai kini masih sedikit bukti yang mengarah bahwa konsumen Skotlandia menginginkan produk hasil rekayasa genetika.

Tanaman dengan rekayasa genetika yang banyak ditumbuhkan di Amerika dan Asia menjadi bahan perdebatan di Eropa. Sebagian kelompok pecinta alam mencemaskan dampaknya terhadap lingkungan dan juga mempertanyakan apakah panenan itu sehat dan aman bagi manusia. Para produser mengatakan bahwa penelitian membuktikan bila hasil panen tersebut aman.

Richard Lochhead, Menteri Lingkungan, makanan dan urusan perdesaan Pemerintah Skotlandia, Ahad (9/8) mengatakan akan memanfaatkan aturan baru Uni Eropa yang mengizinkan negara-negara untuk memilih tidak menanam panenan rekayasa genetika.

"Skotlandia terkenal di seluruh dunia karena keindahan lingkungan alam, dan melarang penanaman tanaman pangan hasil rekayasa genetika akan melindungi kami untuk terus menjaga status sebagai negara yang bersih dan alami."

"Tidak ada bukti mengenai banyaknya permintaan akan produk hasil rekayasa genetika oleh konsumen Skotlandia dan saya khawatir dengan menizinkan penanamannya dapat merusak gambaran sebagai negeri yang alami dan bersih, serta mempertaruhkan masa depan sektor pangan dan minuman kami."

Lochhead, anggota Partai Nasional Skontlandia mengatakan akan menginformasikan masalah ini ke Pemerintah Inggris yang memberikan otonomi luas mengenai kebijakan-kebijakannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement