REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO --  Pemimpin Gamaa Islamiya yang mendukung mantan presiden Muhammad Mursi tewas di penjara Kairo. Ia meninggal setelah kembali dari persidangan.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, Ahad (9/8), Essam Derbala meninggal pada akhir pekan lalu.

Polisi menahan pria berusia 58 tahun lalu itu pada Mei dengan dakwaan telah memprovokasi aksi kekerasan dan bergabung dengan kelompok oposisi pro-Mursi.

Rekaman medis menunjukkan Derbala menderita diabetes, tekanan darah rendah, dan sakit kepala. Kementerian Dalam Negeri menambahkan, ia juga pernah menderita stroke.

"Saat di bawa ke rumah sakit, keluar darah dari hidungnya. Tekanan darah Derbala juga rendah, dan ia sulita bernapas. Hal itu yang membuatnya meninggal," ujar pemerintha. 

Kelompok Gamaa Islamiya menyalahkan otoritas penjara atas kematian Derbala. Mereka menuding kepolisian mencegahnya menerima rekaman medis.

"Pejabat politik dan keamanan bertanggung jawab atas kematiannya," ujar kelompok itu.

Muhammad Mursi digulingkan pada pertengahan 2013. Satu per satu anggota Ikhwanul Muslimin dan kelompok pendukungnya ditangkapi setelah kejatuhan Mursi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika