Selasa 11 Aug 2015 09:11 WIB

Korban Pembakaran Ekstremis Yahudi Masih Kritis

Rep: c27/ Red: Teguh Firmansyah
Grafiti bintang daud yang tertera di dinding rumah warga Palestina yang terbakar di Duma, dekat Nablus, Jumat (31/7).
Foto: press tv
Grafiti bintang daud yang tertera di dinding rumah warga Palestina yang terbakar di Duma, dekat Nablus, Jumat (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, -- Pembakaran rumah warga Palestina yang menewaskan ayah dan anaknya berusia 18 bulan masih meninggalkan luka.

Warga masih berkabung dan menunggu pemulihan istri dan anak korban lain yang saat ini masih dalam keadaan kritis.

Istri Dawabsheh, Riham, dan anaknya, Ahmad, kini terbaring di Rumah Sakit Tel Hashomer. Kondisi keduanya masih belum stabil, dan dalam pengawasan serius.

Beberapa pekan lalu, ekstremis Yahudi melemparkan bom molotov ke sebuah rumah penduduk Palestina  di Desa Duma, Tepi Barat.

Kerabat korban kecewa lantaran Otoritas Israel gagal menangkap ekstremis.  Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan pemerintah Israel bertanggung jawab penuh untuk atas kematian Ali Dawabsheh dan ayahnya.

Kebijakan Israel melegalkan permukiman gelap membuat, para ekstremis merajalela.  Pemerintah menyatakan, mereka berniat untuk mengajukan keluhan kepada Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC).

sumber : On Islam
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement