REPUBLIKA.CO.ID, BAQUBA -- Tiga ledakan, dua di antaranya pemboman bunuh diri, menewaskan sedikitnya 33 orang di dekat Baquba, ibu kota provinsi bergolak Diyala, Irak timur, Senin, (10/8).
Peledakan itu menyasar wilayah dengan sebagian besar penduduk Syiah dan terjadi kurang dari sebulan setelah serangan bunuh diri besar menewaskan sedikit-dikitnya 120 tewas di Khan Bani Saad, juga di Provinsi Diyala.
Pemboman mematikan pada Senin itu terjadi di daerah disebut Huwaydir. Sumber keamanan dan petugas kesehatan di rumah sakit utama di Baquba mengatakan sedikit-dikitnya 20 orang tewas di sana dan 45 lagi terluka.
"Seorang pembom bunuh diri mengendarai kendaraan dipasangi bom meledakkan diri di tengah-tengah wilayah pasar pusat di Huwaydir," kata seorang letnan kolonel polisi.
Pembom bunuh diri lain melaju dengan kendaraan bermuatan bom melewati pos pemeriksaan sebelum meledakkan dirinya di distrik Kanaan, menewaskan sedikit-dikitnya 10 orang dan melukai sejumlah sama, kata seorang kapten polisi.
Sebuah bom rakitan juga meledak di sebuah lingkungan antara Baquba dan Huwaydir, menewaskan tiga orang dan melukai empat lainnya. Namun, tidak dapat dipastikan secara jelas jumlah korban dari warga akibat serangan tersebut.
Setelah pemboman pada 17 Juli lalu di Khan Bani Saad, pemerintah provinsi telah memperketat keamanan di seluruh provinsi terutama di Baquba yang terletak sekitar 70 kilometer atau 45 mil utara Baghdad. Ledakan di Khan Bani Saad terjadi pada malam hari raya yang menandai akhir bulan suci Ramadhan sehingga mengejutkan negara.