REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hanya satu-satunya kepala negara yang melakukan intervensi terhadap kebijakan luar negeri AS.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah secara paksa menempatkan dirinya dalam debat kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Washington," ujar Obama kepada wartawan CNN Fareed Zakaria.
Zakaria kembali mengajukan pertanyaan, "Dapatkan Anda menyebut lagi kapan kepala negara asing telah melakukan intervensi semacam itu"? Obama menjawab, "Saya tidak memiliki contoh yang lain," katanya.
Netanyahu secara tegas menolak perjanjian nuklir yang disepakati Iran dengan enam negara berpengaruh yakni Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris dan Jerman. Bagi Netanyahu, kesepakatan itu tidak cukup untuk menghentikan ancaman Iran di kawasan.
Israel pun akan melakukan beragam upaya termasuk melobi kongres AS agar menolak kesepakatan tersebut. Rencananya, Kongres AS akan menggelar voting pada 17 September mendatang.
"Hubungan Israel dan AS cukup dalam. Tetapi seperti saya katakan kemarin, Perdana Menteri salah dalam hal ini," ujar Obama.
Obama meminta kongres agar menyetujui hasil kesepakatan tersebut. Ia menjamin perjanjian itu cukup ketat, dan tak akan memungkinkan Iran membangun senjata nuklir.