Selasa 11 Aug 2015 13:41 WIB

Harga Daging tak Terkendali, Indonesia Tambah Kuota Impor Sapi

Menteri Perdagangan Indonesia Rachmat Gobel.
Foto: abc
Menteri Perdagangan Indonesia Rachmat Gobel.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Harga daging sapi yang semakin tak terkendali, membuat pemerintah Indonesia mengambil langkah taktis dengan menambah kuota impor sapi Australia dalam kuartal ketiga 2015 ini. Kuota sebelumnya yang hanya 50 ribu ekor, kini ditambah 50 ribu ekor lagi menjadi 100 ribu ekor.

Menurut pemantauan, harga daging di pasaran beberapa hari terakhir tingkat kenaikannya mencapai 40 persen. Hal ini mendorong industri pemotongan hewan melakukan aksi mogok karena dipicu menurun drastisnya konsumen akibat harga yang melonjak.

Pihak asosiasi peternak sapi dan kerbau di sisi lain mengakui pihaknya tidak mampu memenuhi permintaan sehingga memicu kenaikan harga daging eceran. Mengantisipasi hal itu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dikabarkan telah memberikan lampu hijau bagi tambahan 50 ribu ekor sapi Australia.

Namun, izin impor tersebut tidak diberikan kepada kalangan importir yang selama ini menguasai bisnis impor sapi Australia.

Pemerintah justru memberikan izin tambahan 50 ribu ekor itu kepada Bulog untuk mengimpor sapi jenis siap potong, bukan sapi untuk penggemukan (feedlot) yang perlu beberapa bulan sebelum tiba di pasaran daging.

Hal ini disambut baik pihak Kementerian Pertanian Australia. Menurut juru bicara Menteri Pertanian Barnaby Joyce, dia belum menerima penjelasan rinci mengenai informasi ini, namun menyatakan menyambut baik.

Ketua Dewan Eksportir Ternak Australia Alison Penfold menyatakan sebenarnya agak sulit memenuhi permintaan sapi yang dilakukan secara mendadak seperti itu.

"Tentu saja permintaan dadakan ini menyulitkan. Namun jika tersedia izin tambahan, kami akan bekerja keras untuk memenuhinya," kata Alison Penfold kepada ABC.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia hanya menerbitkan izin kuota impor sapi Australia sebesar 50 ribu ekor untuk kuartal ketiga Juli-September 2015. Jumlah tersebut menurun drastis dari kuota impor kuartal kedua 2015 sebesar 250 ribu ekor, dan kuartal pertama sebesar 75 ribu ekor.

Penurunan tersebut memicu spekulasi dan dugaan terjadinya permainan oleh berbagai pihak untuk menaikkan harga daging di pasaran. Di sisi lain, Australia langsung mengantisipasinya dengan mencoba membuka pasar baru bagi ekspor sapi mereka, termasuk ke Cina.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-08-11/harga-daging-tak-terkendali-indonesia-tambah-kuota-impor-sapi-australia/1480132
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement