Selasa 11 Aug 2015 18:12 WIB

Di Depan Rusia, Saudi Bilang tak Ada Tempat Buat Assad

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menegaskan, posisi Riyadh tidak berubah menyangkut konflik Suriah. Saudi menilai Presiden Bashar al-Assad tidak memiliki masa depan di negara itu.

Hal itu ia sampaikan setelah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Selasa (11/8).

Rusia merupakan sekutu dekat Presiden Assad. Berulangkali, Moskow melindungi Damaskus dari resolusi Dewan Keamanan PBB.

Belakangan Rusia inggin agar Assad terlibat lebih aktif dalam melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka juga secara aktif melakukan komunikasi dengan menggelontorkan pembentukab koalisi bersama melawan militan, terutama kelompok ISIS.

Menurut Lavrov, ide Rusia adalah mengkoordinasikan tentara Irak, Suriah, pasukan kurdi, dan sejumlah kelompok oposisi melawan ISIS.

Namun dalam keterangan pers bersama Lavrov, Juberi menilai Assad merupakan bagian dari masalah. Karena itu tidak ada tempat bagi Assad untuk masa depan Suriah.  Ia pun menampik koalisi bersama yang memasukan Riyadh dan  pemerintahan Assad secara bersama.

Dalam kesempatan itu Jubeir mengatakan, Riyadh juga tertarik membeli senjata dari Rusia, termasuk misil Iskander. Ia berharap kedua negara dapat melakukan finalisasi kontrak dalam waktu dekat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement