Selasa 11 Aug 2015 19:01 WIB

Yaman Hancur Makin Dalam Akibat Perang

Seorang perempun Yaman berdiri di atas reruntuhan rumahnya di dekat Sanaa yang hancur akibat serangan koalisi Arab Saudi, 4 April 2015.
Foto: huffingtonpost
Seorang perempun Yaman berdiri di atas reruntuhan rumahnya di dekat Sanaa yang hancur akibat serangan koalisi Arab Saudi, 4 April 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer mengatakan Yaman semakin hancur dalam bencana kemanusiaan setelah perang saudara berbulan-bulan, Selasa (11/8).

Dia menyerukan pemberian jalan penuh untuk mengirimkan makanan, air dan obat, serta mendesak pihak berseteru mencari penyelesaian melalui perundingan.

"Keadaan kemanusiaan itu tidak lain adalah bencana. Setiap keluarga di Yaman terkena dampak perang tersebut. Dunia harus bangkit atas yang terjadi," kata Maurer dalam pernyataan.

Hampir 4.000 orang tewas dan 1,3 juta lagi meninggalkan rumah mereka dalam perang tersebut. Sengketa politik di Yaman berubah menjadi perang saudara pada Maret ketika pasukan Houthi dukungan Iran menguasai ibu kota Sanaa bergerak maju ke selatan menuju pelabuhan utama Aden, dan memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi menyingkir ke Arab Saudi.

Persekutuan militer Arab pimpinan Saudi mulai melakukan serangan bom menentang Huthi pada 26 Maret untuk mengembalikan kekuasaan Hadi dan mencegah pengaruh Iran di negara tetangga mereka. Sejak saat itu pasukan Houthi dipukul mundur dari beberapa titik.

"Dampak gabungan dari pertempuran sengit dan pembatasan impor memberikan dampak luar biasa bagi layanan kesehatan. Sarana kesehatan diserang dan mengalami kerusakan tambahan," kata Maurer.

"Obat tidak bisa masuk sehingga perawatan pasien berantakan. Kelangkaan bahan bakar menyebabkan peralatan tidak bisa berfungsi. Itu tidak bisa terus berlanjut. Yaman tengah hancur. Sebagai langkah darurat, harus ada pergerakan bebas untuk barang masuk dan melintasi negara itu. Masih banyak lagi yang harus dilakukan," katanya.

Sejak Januari, ICRC merupakan satu dari sedikit badan bantuan internasional yang tersisa di Yaman. Badan ini membantu memasok air untuk lebih dari dua juta orang dan menyediakan makanan dan kebutuhan dasar lain untuk lebih dari 100 ribu orang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement