Rabu 12 Aug 2015 06:32 WIB

Sekolah di Australia Mulai Batasi Aktivitas Ibadah Siswa Muslim?

Rep: c27/ Red: Taufik Rachman
Australia
Foto: isrishtimes.com
Australia

REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY -- Melakukan ibadah sesuai ajaran agama merupakan hak pribadi yang tidak bisa diganggu oleh pihak lain. Rencana peraturan baru di sekolah Sydney menarik perhatian dan kritik tajam dari umat Islam dan hak-hak kelompok sipil.

Sekolah umum Shouth Wales, membuat peraturan yang mengharuskan siswa mengisi daftar isi saat melakukan ibadah bersama di jam istirahat. Mereka diminta untuk mengisi kegiatan apa yang dilakukan secara rinci dan akan melaporkan jika terjadi perilaku ekstrimis.

"Banyak orang tua khawatir bahwa anak-anak mereka sedang diperlakukan tidak adil dengan ditargetkan berdasarkan agama mereka," ujar pengacara dan advokat masyarakat Lydia Shelly dilansir dari OnIslam, Rabu (12/8).

Para orang tua murid Muslim mendapatkan sebuah surat yang dikirimkan pihak sekolah menyatakan bahwa daftar kehadiran merupakan persyaratan pemerintah federal. Mereka harus mengisi kegiatan ibadah bersama atau kegiatan ibadah-ibadah lainnya.

Menurut Dewan NSW untuk Kebebasan Sipil Stephen Blanks, rencana yang mengharuskan anak untuk menguraikan praktik agama selama di sekolah merupakan hal yang mengkhawatirkan. Ia memang mengakui bahwa departemen bersangkutan harus mengetahui apa yang terjadi pada kegiatan agama di sekolah-sekolah.

"Tapi itu tidak mencakup menyimpan catatan dari siswa yang menghadiri pertemuan agama, dan harus dilakukan dengan cara yang sensitif terhadap kebebasan semua orang untuk mempraktikan agama apapun yang mereka pilih," kata Blanks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement