Rabu 12 Aug 2015 14:19 WIB

Pengepungan Houthi Sebabkan Penduduk Yaman Kelaparan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Konflik Yaman
Foto: Youtube
Konflik Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Selasa (11/8) mengatakan, Yaman runtuh akibat krisis kemanusiaan mendalam pasca berbulan-bulan perang saudara. Penyidik PBB juga mengatakan, pengepungan yang diberlakukan oposisi Houthi menyebabkan kelaparan.

Dilansir laman Al Jazeera, Presiden ICRC Peter Maurer setelah kunjungan tiga harinya ke Yaman menyerukan akses untuk memberikan makanan penunjang kehidupan, air dan obat-obatan bagi warga Yaman. Maurer juga mendesak pihak bertikai terus maju merundingkan solusi atas konflik di negara itu.

"Situasi kemanusiaan layaknya bencana. Setiap keluarga di Yaman telah terpengaruh konflik ini. Orang-orang menghadapi kesulitan besar. Dan semakin memburuk dari hari ke hari. Bantuan dunia dibutuhkan untuk menyadari apa yang terjadi," katanya.

Mengutip data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa 4.345 orang telah tewas dan 22.110 terluka sejak konflik pecah di Yaman. Sementara 1,3 juta orang dilaporkan telah mengungsi akibat konflik.

Maurer menambahkan, pertempuran dan pembatasan impor telah sangat menggangu masyarakat. "Obat-obatan tak bisa masuk, sehingga perawata pasien berantakan. Kekurangan bahan bakar membuat peralatan tak bisa bekerja. Ini tak bisa diteruskan. Yaman runtuh," katanya.

Hal senada disampaikan juru bicara WHO Tarik Jasarevic. Menurutnya hampir 25 persen dari fasilitas kesehatan di Yaman sudah tak berfungsi atau hanya sebagian yang berfungsi. Petugas kesehatan menurutnya juga telah banyak yang melarikan diri dan menciptakan kesenjangan dalam perawatan medis.

"Kekurangan tenaga dan bahan bakar mengakibatkan penutupan unit perawatan intensif dan kamar operasi hampir di semua rumah sakit," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement