Rabu 12 Aug 2015 14:40 WIB

Konflik Yaman Berdampak Luas pada Akses Layanan Kesehatan

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Yaman krisis kesehatan
Foto: The Guardian
Yaman krisis kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Konflik di Yaman yang semakin meruncing, membawa kekhawatiran bagi rakyat Yaman akan keselamatan diri dan keluarga mereka. Pertempuran bahkan berdampak langsung dan meluas pada akses ke fasilitas maupun layanan kesehatan.

Melalui siaran pers yang diterima Republika pada Selasa (11/8) malam, organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières atau Dokter Lintas Batas (MSF) menyatakan, beberapa fasilitas kesehatan di Yaman telah terkena dampak langsung atau bahkan menjadi target kekerasan. Banyak klinik kesehatan juga telah tutup karena kekurangan persediaan medis untuk bisa beroperasi secara efektif.

Kepala Misi MSF di Yaman Dr. Ghazali Babiker mengatakan, konflik juga membuat layanan kesehatan di Yaman semakin sulit diakses. Padahal banyak perempuan hamil, prajurit terluka dan warga lain yang membutuhkan akses ke layanan kesehatan.

"Fasilitas kesehatan yang masih beroperasi kini berjalan dalam kapasitas terbatas karena kekurangan bahan bakar. Karena kekurangan bahan bakar dan transportasi, beberapa fasilitas kesehatan yang masih berfungsi sulit dijangkau oleh mereka yang membutuhkan perawatan," kata Babiker.

Kondisi di Yaman menurutnya semakin memburuk sejak embargo senjata diberlakukan. Sebab hal tersebut menurut Babiker berimbas pada menurunnya impor bahan kebutuhan pokok. Padahal penduduk setempat selama ini kondisinya telah lemah akibat kemiskinan dan malnutrisi kronis.

Untuk itu, MSF menurut Babiker menyerukan kepada semua pihak yang mendapat bantuan kebutuhan kemanusiaan seperti makanan, bahan bakar, dan persediaan medis, untuk segera memobilisasi bantuan. Berdasarkan Hukum Humaniter Internasional, bantuan kemanusiaan harus diberikan bagi mereka yang paling membutuhkan dan difasilitasi oleh pihak yang bertikai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement