REPUBLIKA.CO.ID, DENHAG -- Tim penyidik menemukan bagian yang diduga sistem misil Rusia di situs jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina, Selasa (11/8). Bagian tersebut kemungkinan berasal dari sistem senjata Buk.
Menurut penyidik, penemuan tersebut bisa menjadi petunjuk siapa di balik insiden jatuhnya pesawat. Meski demikian penyelidikan belum membuktikan bahwa bagian misil itu terkait dengan insiden.
MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pada Juli 2014 lalu. Insiden menewaskan semua penumpang dan awak berjumlah 298 orang, termasuk 80 anak-anak dan 15 kru pesawat.
Sekitar sepertiga penumpang berkewarganegaraan Belanda. Sisanya dari Malaysia dan Australia. Ukraina dan Barat menuduh pesawat jatuh karena ditembak separatis yang didukung oleh Rusia.
Pasalnya, sistem misil Buk berasal dari Rusia. Namun Rusia dan separatis menyangkal tuduhan tersebut. Rusia mengatakan misil Buk Rusia juga digunakan oleh pasukan Ukraina. Separatis juga menyalahkan militer Ukraina.
Tim Investigasi Bersama (JIT) mengatakan dalam pernyataan bersama Badan Keamanan Belanda, barang bukti telah diamanankan dalam operasi evakuasi. "Penemuan ini bisa memberi informasi baru tentang siapa yang terlibat dalam kecelakaan," kata pernyataan.