Kamis 13 Aug 2015 06:26 WIB

Cuaca Panas Jadi Tantangan Bagi Jamaah Haji Rusia

Rep: c27/ Red: Teguh Firmansyah
 Ratusan ribu jamaah haji menunaikan ibadah shalat berjamaah di luar masjid Namira di Arafah dekat kota suci Mekkah,Kamis (25/10).   (AP Photo / Hassan Ammar)
Ratusan ribu jamaah haji menunaikan ibadah shalat berjamaah di luar masjid Namira di Arafah dekat kota suci Mekkah,Kamis (25/10). (AP Photo / Hassan Ammar)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci menjadi impian bagi semua umat Islam di Dunia. Meski begitu ibadah ini juga memiliki tantangan, seperti Muslim Moskow yang kerap kesulitan saat menghadapi cuaca panas.  Persoalan lain yakni perbedaan masakan, hingga biaya haji yang naik dua kali-lipat sejak rubel melorot.

"Beberapa tahun yang lalu, kami memiliki daftar panjang orang yang bersedia untuk pergi, tapi tahun ini, kami harus menjalankan kampanye agar menarik orang berhaji,"  ujar Syed Muhammad dari agen perjalanan Medina kepada  Rusia Beyond the Headlines (RBTH) dilansir dari On Islam, Kamis (13/8).

Komite Haji Rusia sudah menerima aplikasi dari para calon jamaah haji di Dagestan, Chechnya dan Ingushetia untuk dapat berangkat ke Makkah.

Menurut Rushan Abbyasov, wakil ketua dari Dewan Mufti Rusia, wilayah di Kaukasus Utara menjadi pengirim jumlah calon jamaah haji terbanyak di Rusia. Calon jamaah haji lainnya berasa dari Tatarstan, Siberia,dan Russian Far East yang juga ikut bergabung dengan pemberangkatan Rusia.

Rashid Al-Rashid yang bekerja di bagian haji Rusia, perjalanan umat Muslim Rusia mengatakan, menjalankan ibadah haji akan sangat menantang bagi fisik dan mental mereka. Menurutnya, calon jamaah haji Rusia tidak dipersiapkan khusus sebagaimana layaknya calon jamaah dari Indonesia, Malaysia, Turki, atau Iran.

Menurut pembimbing haji yang sudah menemani calon jamaah haji Rusia selama 15 tahun, cuaca panas menjadi salah satu faktor yang sering dikeluhkan oleh jamaah Rusia. Kemudian butuh waktu cukup lama untuk jamaah haji Rusia beradaptasi dengan masakan-masakan Arab.

sumber : On Islam
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement