Kamis 13 Aug 2015 06:43 WIB

Didera Skandal, Kepala Misi Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah Mundur

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.
Foto: EPA/Legnan Koula
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Kepala pasukan misi penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah (CAR) didesak untuk mengundurkan diri. Desakan ini keluar setelah serangkaian kasus pelanggaran dan pelecehan seksual yang dituduhkan pada personel misi PBB.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Rabu (12/8) dilaporkan telah menerima pengunduran diri Babacar Gaye dari Senegal. Ban juga menegaskan, ia tak akan menolerir tindakan apa pun yang menyebabkan warga kehilangan kepercayaan dan berganti rasa takut pada pasukan PBB.

"Mereka yang bekerja untuk PBB harus menjunjung tinggi cita-cita tertinggi kami. Namun tindakan keterlaluan dan tak senonoh dari beberapa orang menodai pekerjaan heroik puluhan ribu pasukan penjaga perdamaian dan personel PBB. Setiap tuduhan harus diselidiki menyeluruh," kata Ban dalam konferensi pers.

Pengunduran diri Gaye muncul sehari setelah Amnesty Internasional menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB membunuh dua warga sipil dan memperkosa seorang gadis 12 tahun, dalam insiden terpisah bulan ini.

Terkait masalah ini Ban dilaporkan akan menggelar sidang khusus Dewan Keamanan PBB pada Kamis (13/8) atau Jumat (14/8). Ban juga mengumumkan akan menggelar pertemuan darurat melalui konferensi video dengan semua komando pasukan dari 16 misi penjaga perdamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement