Kamis 13 Aug 2015 15:49 WIB

Rusia: MH17 Jatuh oleh Bom CIA dari dalam Pesawat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina Timur, Juli tahun lalu.
Foto: abc news
Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina Timur, Juli tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah klaim baru terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina muncul dari penyidik Moskow, Rusia, Rabu (12/8). Pakar Keamanan Rusia, Sergei Sokolov, yang merupakan ketua organisasi intelegen Analytics and Security mengklaim pesawat jatuh dalam misi CIA untuk mengambinghitamkan Rusia.

"Sekitar dua bulan sebelum tragedi, kami menerima informasi dari agen kami. Provokasi melawan Rusia sedang direncanakan Barat," kata Sokolov. Menurut dia, insiden tersebut adalah misi CIA yang disebut 17.17.

Dikutip dari Express.co.uk, Sokolov mengatakan bom atau perangkat ledak ditanamkan di dalam pesawat tepatnya di bawah panel kendali kokpit. Perangkat lain dimasukkan ke dalam koper di sisi kiri pesawat. Pesawat juga dilengkapi dengan denotator yang bisa diaktifkan dengan sinyal dari satelit.

Sokolov juga menuduh Amerika Serikat mempersiapkan rencana menembakkan misil BUK dari wilayah militer Ukraina yang berdekatan dengan area separatis. Saat kejadian, BUK tidak jadi ditembakan, tapi pesawat tetap meledak karena bom yang ditanam tadi.

Sehari pascainsiden, Solokov mengirim tim ke lokasi kejadian untuk memperoleh sampel dan puing pesawat. "Kami mengirim sampel tersebut pada para ahli dari layanan rahasia FSB, saya bisa tunjukkan laporannya, ternyata pesawat meledak dari dalam," kata dia.

Pernyataan ini muncul beberapa hari seusai penyidik barat mengumumkan penemuan fragmen, yang diduga sistem misil BUK Rusia di lokasi jatuhnya pesawat. Insiden jatuhnya MH17 menewaskan seluruh penumpang dan kru sebanyak 298 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement