Kamis 13 Aug 2015 19:25 WIB

Greenpeace: Situasi di Tianjin Membahayakan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Fotografer berada di dekat sisa-sisa peti kemas yang hancur akibat ledakan di sebuah gudang di Kota Tianjin, Kamis (13/8).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Fotografer berada di dekat sisa-sisa peti kemas yang hancur akibat ledakan di sebuah gudang di Kota Tianjin, Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Kelompok peduli lingkungan Greenpeace mengatakan situasi di Tianjin sangat membahayakan.

"Kami khawatir bahan kimia itu akan terus membawa rsiko bagi penduduk di Tianjin," kata mereka, dikutip Guardian, Kamis (13/8).

Dua ledakan hebat mengguncang kota pelabuhan Tianjin, Cina, Rabu (12/8). Sumber ledakan berasal dari sebuah gudang penyimpanan barang dan bahan kimia berbahaya milik Tianjin Dongjiang Port Hui Hai International Logistics.

Menurut Greenpeace, sodium cyanide (NaCN), toluene diisocyanate (TDI) dan calcium carbide (CaC2) sangat membahayakan jika terjadi kontak langsung. NaCN adalah bahan yang sangat beracun, CaC2 dan TDI akan reaktif jika bersatu dengan air dan menyebabkan ledakan.

"Ini akan jadi tantangan besar untuk menjinakkan api, terutama jika terjadi hujan seperti yang diperkirakan besok. Ini adalah bencana utama," kata mereka.

Asisten manager kampanye Greenpeace Cheng Qian mengatakan pemerintah perlu mewaspadai dampak berkelanjutan dari kebocoran bahan kimia berbahaya tersebut.

Presiden Xi Jinping mendesak upaya habis-habisan untuk menyelamatkan korban dan mengatasi api yang berkobar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement