Jumat 14 Aug 2015 07:04 WIB

Unggah Foto Hamil Berisiko Dicuri untuk Situs Porno

Ibu hamil
Foto: corbis.com
Ibu hamil

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah kelompok advokasi kehamilan memperingatkan kalangan ibu hamil mengenai bahaya mengunggah foto perut hamil mereka di internet. Foto-foto mereka bisa dicuri dan digunakan untuk situs porno.

Kelompok advokasi yang beroperasi di Australia, Selandia Baru dan Kanada ini mengatakan sejumlah orang yang mengabadikan kehamilannya dengan berfoto sambil memperlihatkan perut yang membesar mendapati foto-foto mereka digunakan di situs fetisisme kehamilan.

 

Fetisisme adalah kelainan seksual yang menggunakan benda-benda non-seksual untuk mendapatkan kenikmatan seksual, seperti foto.

 

Asosiasi Anak Lahir Kembar Australia mengatakan perempuan hamil yang berbagi foto dengan ibu hamil lainnya secara online kemungkinan tidak menyadari telah berbagi foto dengan orang-orang yang sengaja mengoleksi foto mereka untuk konten di situs porno dan fetisisme kehamilan.

 

"Orang-orang ini menyamar sebagai orang tua atau ibu hamil kembar atau lainnya dan bergabung dengan kelompok di Facebook dan berbagi foto gambar perut hamil mereka dan meminta orang lain berbagi foto mereka," kata Ali Mountfield dari Beberapa Asosiasi Lahir Kembar Australia (AMBA).

 

Mountfield mengatakan foto-foto itu kemudian digunakan oleh orang-orang yang tertarik dengan preggophilia.

 

"Mereka adalah penipu atau menggunakan profil palsu dan kemudian mencuri foto ibu-ibu hamil ini untuk digunakan di situs-situs porno dan hal ini melahirkan konsep yang kita belum pernah dengar sebelumnya, yakni preggophilia atau perilaku penyimpangan seksual dengan menyukai ibu-ibu hamil yang sekarang kita pahami,” katanya.

 

Beberapa situs preggophilia menawarkan konten seksual, sementara beberapa mengaku situs itu ditujukan untuk para pengagum ibu-ibu hamil dan menawarkan foto tidak telanjang.

 

Dokter  Wendell Rosevear yang bekerja dengan korban pelecehan seksual dan pelaku mengatakan ada banyak keragaman seksual, apresiasi dan fantasi yang dimiliki manusia di dunia dan itu bukan masalah, kecuali ada orang yang tidak menghormati hak dan pilihan orang ataupun privasi.

 

Rosevear mengatakan mencuri foto merupakan bentuk dari pelecehan seksual.

 

“Hal penting dalam menghargai orang lain adalah dengan menghormati pilihan mereka, jadi ketika anda memilih tidak menghormati pilihan itu maka itu dapat dikategorikan pelanggaran atua pelecehan," katanya.

 

"Tapi disisi yang sama, orang-orang yang menaruh informasi di internet juga perlu menimbang kembali pilihan mereka sendiri tentang apakah mereka perlu mengunggah foto hamilnya di internet,”

 

Mountfield mengatakan organisasinya saat ini terus mendidik perempuan untuk berhati-hati dalam mengunggah foto hamil mereka. Menurutnya beberapa perempuan terkejut mendapati foto mereka telah digunakan oleh situs porno.

 

AMBA mengatakan organisasinya dan organisasi lain secara aktif menyingkirkan orang-orang yan kemugkinan adalah anggota palsu.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-08-13/hatihati-unggah-foto-hamil-di-internet-beresiko-dicuri-untuk-situs-porno/1481352
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement