REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Para pejabat di kota pelabuhan Tianjin, Cina sejauh ini mengaku belum mengetahui penyebab ledakan di lokasi tersebut, Rabu (13/8).
Pejabat Tianjin mengaku belum mengetahui apa saja bahan yang berada di fasilitas penyimpanan barang berbahaya saat ledakan terjadi. Begitu juga dengan penyebab ledakan itu hingga menewaskan 55 jiwa.
Tetapi, Beijing News melaporkan sebelumnya menurut produsen, setidaknya 700 ton natrium sianida berada di lokasi bersama dengan zat lain. Zat kimia beracun telah terdeteksi di sampel limbah daerah tersebut. Namun, laporan ini tidak lagi tersedia di laman surat kabar itu pada Jumat (14/8).
Advertisement