REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bank Sentral Malaysia telah menyelesaikan penyelidikan terhadap 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) dan dana bermasalahnya, Kamis (13/8). Gubernur Zeti Akhtar Aziz mengatakan laporan tersebut telah disampaikan kepada Jaksa Agung.
1MDB yang memiliki aset properti dan energi itu badan penasehatnya diketuai Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Najib dituduh menerima 700 juta dolar AS dalam rekening depositonya dari 1MDB.
Beberapa lembaga termasuk Bank Sentral, Lembaga antikorupsi dan kepolisian telah menyelidiki kasus tersebut. Bank Sentral mulai meluncurkan penyelidikan formal terhadap 1MDB sejak Juni lalu untuk menguji apakah perusahaan tersebut melanggar peraturan.
"Bank telah mengajukan surat rekomendasi ke Jaksa Agung untuk melaksanakan penegakan hukum yang tepat," kata Zeti kepada wartawan.
Bank Sentral tidak membahas rincian dari laporan tersebut kepada publik, termasuk dana yang ada di rekening Najib. Dikutip Malaysia Cronicle, Zeti mengatakan permasalahan Najib di luar kekuasaan Bank Sentral untuk menyelidiki transferan uang ke rekening individu.
"Ini di luar tanggung jawab kami, Bank Sentral hanya melihat kemungkinan pelanggaran hukum," kata dia.
Bank Sentral akan bekerja sama dengan otoritas Malaysia untuk keseluruhan investigasi. Pasalnya, Bank Sentral bukan satu-satunya penyidik dan pengambil keputusan. Zeti mengaku harus berhati-hati dalam menyampaikan informasi.
Ia mengatakan tujuh pejabat Bank Sentral sedang diselidiki oleh polisi terkait kebocoran informasi. Menurutnya, Bank Sentral dilarang oleh hukum untuk mempublikasikan rincian penyelidikan.