Jumat 14 Aug 2015 23:58 WIB

Gencatan Senjata di Suriah Diperpanjang Hingga Ahad

Pesawat tempur Suriah jatuh di tengah pasar kota Ariha, Senin (3/8)
Foto: BBC
Pesawat tempur Suriah jatuh di tengah pasar kota Ariha, Senin (3/8)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Gencatan senjata di sebuah kota dan dua desa Suriah, diperpanjang hingga Ahad (16/8) mendatang.

Gencatan senjata antara pemberontak dan pasukan Suriah beserta sekutunya, Hisbullah Lebanon, sudah dimulai pada Rabu (12/8). Aturan itu menghentikan pertempuran di Kota Zabadani di dekat perbatasan Lebanon serta desa Kefraya dan al-Foua di baratlaut.

Sumber-sumber yang terlibat dalam perundingan mengatakan mereka sedang memusatkan perhatian pada upaya mencapai kesepakatan menyangkut penarikan pasukan pemberontak dari Zabadani dan pemindahan para warga sipil dari dua desa Syiah itu di baratlaut.

"Belum ada perjanjian akhir tapi perundingan terus berjalan," kata seorang sumber di pihak pemberontak, yang dikutip dari Reuters, Jumat (14/8).

Seorang pejabat yang memiliki hubungan dengan pemerintah Suriah mengatakan perundingan berjalan lambat. Zabadani telah menjadi perhatian utama gerakan pasukan Suriah selama berminggu-minggu dan kelompok gerilyawan Lebanon, Hisbullah, bertujuan untuk mendepak para pemberontak yang masih bersembunyi di dalam.

Sementara itu, para pemberontak menargetkan kedua desa Syiah itu dalam serangan secara bersamaan.

Perundingan di pihak gerilyawan dipimpin oleh kelompok pemberontak Islamis Sunni, Ahrar al-Sham.

Iran, yang mendukung Hisbullah dan Presiden Suriah Bashar al-Assad, ikut membantu proses tercapainya gencatan senjata, demikian juga dengan Turki, yang mendukung gerilyawan berperang melawan Damaskus. Gencatan senjata dimulai pada Rabu pukul 06.00 waktu setempat dan pada awalnya disepakati untuk diberlakukan selama dua hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement