REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Badan Atmosfer dan Kelautan AS (NOAA) memprediksi El Nino tahun ini merupakan yang terkuat sejak 1950. Kabar ini bisa jadi kabar buruk atau sebaliknya, tergantung lokasi.
Deputi Direktur Pusat Prakiraan Cuaca NOAA Mike Halpert menyampaikan, bagi kawasan Pasifik timur-laut, El Nino kali ini akan membuat musim dingin menjadi lebih basah.
Sementara untuk wilayah Pasifik barat-daya, cuaca kering masih akan melanda, seperti dilansir Live Science, Jumat (14/8). El Nino merupakan fenomena alam dengan siklus tersendiri di Pasifik akibat peningkatan suhu rata-rata laut.
Pada Juli lalu, suhu di area kunci sudah meningkat dua fahrenheit. Angka ini adalah ke dua tertinggi setelah El Nino 1997-1998.
El Nino kali ini diprediksi akan lebih kuat dari El Nino pada 1997 dengan suhu laut bisa mencapai 3,5 fahrenheit di rata-rata.
''Angka semacam itu hanya terjadi tiga kali dalam 65 tahun terakhir, pada 1997-1998, 1982-1983 dan 1972-1973,'' kata Halpert.