Sabtu 15 Aug 2015 22:21 WIB

Natrium Sianida Diduga Disimpan di Lokasi Ledakan Tianjin

Sebuah jendela pecah akibat kerasnya ledakan di sebuha gudang di kota pelabuhan Tianjin, Jumat (14/8).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Sebuah jendela pecah akibat kerasnya ledakan di sebuha gudang di kota pelabuhan Tianjin, Jumat (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Para penyelidik yang menyelidiki ledakan pada Rabu (12/8) di Tianjin, Cina percaya natrium sianida mungkin telah disimpan di tempat itu.

Dalam jumpa pers pada Sabtu pagi (15/8), Wakil Kepala Biro Keselamatan Kerja Tianjin Gao Huaiyou mengatakan bahan kimia yang disimpan di gudang tersebut mungkin meliputi natrium sianida, tapi konfirmasi lebih lanjut diperlukan. 

Peti kemas belum dibuka, dan sebagian bahkan tak terdaftar. Sebagian media lokal sebelumnya melaporkan Rui Hai International Logistics, pemilik gudang itu, memiliki 700 ton natrium sianida. Namun, Gao mengatakan itu belum dikonfirmasi.

Berbagai tindakan telah dilakukan untuk mencegah bencana sekunder, seperti mengundang produsen natrium sianida untuk membantu di lokasi ledakan, menggunakan hidrogen peroksida untuk mengurangi jumlah natrium sianida, mengisi satuan tugas untuk mencari dan mengukur daerah tercemar dan mencegah penyebarannya di tempat limbah.

Beberapa bahan berbahaya lain yang tampaknya disimpan meliputi kalium nitrat ammonium nitrat. Kepala Insinyur di Biro Perlindungan Lingkungan Hidup di kota praja tersebut Bao Jingling mengatakan di 17 lokasi pemantauan, tak ada sianida yang dideteksi hingga Sabtu pagi walaupun di satu lokasi kepadatan xilena melebihi standar normal.

Kualitas udara di lokasi berkisar antara baik dan agak tercemar. Di air limbah, kepadatan sianida telah turun dari 10,9 kali standar normal pada Kamis (13/8) menjadi 2,1 kali. Kepadatan nitrogen amonia turun dari 5,1 kali standar normal jadi 1,9 kali.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement