Ahad 16 Aug 2015 16:58 WIB

Bom Bunuh Diri Tewaskan Empat Orang di Nigeria

Rep: C07/ Red: Ilham
Serangan bom di Nigeria yang diklaim dilakukan kelompok Boko Haram
Foto: Reuters/Afolabi Sotunde
Serangan bom di Nigeria yang diklaim dilakukan kelompok Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledak yang diikatkan di tubuhnya di sebuah pasar Negara Nigeria timur laut Borno pada Sabtu (15/8). Sebanyak empat orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Sampai saat ini, belum ada satupun pihak mengaku bertanggung jawab. Diduaga aksi bom bunuh diri itu merupakan serangan dari kelompok militan Boko Haram yang telah melakukan pemberontakan enam tahun untuk mengukir khalifah di timur laut Nigeria.

Hakim mengatakan, empat orang tewas dan tujuh luka-luka ketika bom meledak di sebuah pos pemeriksaan. Bom itu menargetkan warga di pintu masuk pasar Ramirgo.

Ishiaku Dawa, warga yang membantu mengambil korban ke rumah sakit mengatakan, ledakan itu merusak dua kendaraan patroli dan empat mayat dikirim ke rumah sakit.

"Tiga orang dan pelaku bom bunuh diri tewas di tempat. Mayat dan korban luka dievakuasi ke rumah sakit umum," ujar Komisaris Polisi Aderemi Opadokun, yang mengunjungi lokasi kejadian, mengatakan kepada Reuters dalam pesan teks.

Opadokun mengatakan, serangan itu terjadi pada Sabtu pagi di Ramirgo Desa. Korban langsung dibawa ke rumah sakit umum di kota Askira atau Uba di negara bagian Borno sekitar 250 km (160 mil) selatan dari Maiduguri.

Secara terpisah, angkatan udara telah melakukan serangan udara di hutan Sambisa. Tempat itu merupakan salah satu benteng pertahanan Boko Haram.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement