REPUBLIKA.CO.ID, TAIZ -- Milisi Yaman pro-Presiden Abd Rabbu Mansor Hadi di pengasingan terus memukul mundur pemberontak Houthi. Pejabat lokal mengatakan, milisi, kini bergerak maju ke wilayah pusat kota terbesar ketiga, Taiz, Ahad (16/8).
Mereka berhasil menguasai dataran tinggi di citadel dan markar intelijen. Aljazirah melaporkan, pasukan loyalis Hadi telah merebut sejumlah gedung pemerintahan, dan semakin dekat dengan istana kepresidenan di kota itu.
Sumber militer kepada Aljazirah mengatakan, setidaknya 22 orang tewas dalam pertempuran di Taiz. Houthi hingga kini masih menguasai tiga brigade penting di kota tersebut.
Bagi pasukan pro-Hadi, kemenangan di Taiz sangatlah penting. Pasalnya, Taiz merupakan pintu masuk ke Ibu Kota Sanaa yang dikuasai Houthi sejak September 2014.
Gerakan maju loyalis Hadi tak terlepas dari bantuan senjata negara-negara Teluk yang tergabung dalam koalisi anti-Houthi pimpinan Saudi.
Akhir pekan lalu, loyalis Hadi juga mengumumkan telah merebut Shabwa, provinsi kelima yang berhasil mereka ambil alih dalam satu bulan terakhir.
Koalisi Saudi melancarkan serangan ke pemberontak Houthi sejak 26 Maret lalu. Saudi menegaskan, perdamaian dengan Houthi hanya bisa dilakukan, jika pemberontak Syiah itu mengembalikan kembali kekuasaan ke Presiden Hadi.