REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Survei YouGov melukiskan gambaran mengejutkan tentang pandangan orang-orang yang tinggal di salah satu kota paling beragam di dunia, London. Hanya satu dari tiga warga London yang merasa tidak nyaman dengan prospek terpilihnya Wali Kota Muslim.
Dilansir dari Muslim Village, Senin (17/8), kurang dari setahun mendatang, warga London akan melakukan pemilihan wali kota setelah Boris Johnson mundur Mei 2016. Salah satu kandidat wali kota terkemuka asal Partai Buruh, Sadiq Khan, adalah seorang Muslim. Ia juga akan bersaing dengan kandidat dari partai Konservatif, Syed Kamall.
Sebanyak 1.153 warga London di atas usia 18 ditanya pandangan mereka tentang sejumlah kemungkinan terkait hasil pemilihan wali kota. Hasil penelitian menunjukkan, 55 persen dari warga London tidak masalah dengan kemungkinan terpilihnya Wali kota Muslim. Sebanyak 31 persen responden lainnya mengatakan tidak nyaman, sementara 13 persen menjawab tidak tahu.
Jajak pendapat juga menemukan, hanya 13 persen warga London yang merasa tidak nyaman dengan prospek wali kota dari kalangan minoritas. Saat ditanya pandangan mereka tentang prospek wali kota gay, 16 persen menjawab tidak nyaman dan 71 mengatakan nyaman.
Sensus 2011 menyebutkan, proporsi Muslim di London telah meningkat menjadi 12,4 persen. Atau dapat dikatakan 4 dari 10 Muslim Inggris ada di London. Di beberapa distrik ibu kota, seperti Tower Hamlets dan Newham, Muslim bahkan membentuk sepertiga dari total populasi.