Selasa 18 Aug 2015 12:28 WIB

Warga Tianjin Tuntut Kompensasi

Fotografer berada di dekat sisa-sisa peti kemas yang hancur akibat ledakan di sebuah gudang di Kota Tianjin, Kamis (13/8).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Fotografer berada di dekat sisa-sisa peti kemas yang hancur akibat ledakan di sebuah gudang di Kota Tianjin, Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Warga Tianjin, Cina yang rumahnya rusak oleh ledakan dahsyat pada 12 Agustus menggelar protes menuntut kompensasi dari pemerintah.

Dilansir dari BBC, Senin (17/8), puluhan orang berkumpul di luar Mayfair Hotel dimana pejabat sedang melakukan konferensi pers.

Warga mengatakan gudang penyimpanan bahan kimia yang meledak itu dibangun secara ilegal yang dekat dengan rumah mereka. Gudang tersebut menyimpan sodium sianida.

"Kami tidak tahu akan ada kebocoran di masa depan. Kami hidup di tengah bom yang siap meledak," ujar seorang warga Chen kepada wartawan.

Dalam surat terbuka kepada otoritas warga mengatakan air tanah mereka kemungkinan terkontaminasi karena pembuangan bahan kimia dekat dengan perumahan.

"Tetangga kami kehilangan nyawa di sana. Teriakan mereka tidak akan bisa dihapus untuk waktu yang lama. Bagaimana bisa kami hidup dalam dalam damai di tanah eksekusi itu?" ujar warga dalam suratnya.

Penyelidikan mengenai penyebab ledakan masih dilakukan. Gudang tersebut menyimpan ratusan ton sodium sianida, jauh lebih banyak dari jumlah yang diizinkan pemerintah.

Lokasi gudang juga berada 500 meter dari perumahan. Padahal menurut hukum, jaraknya minimal satu kilometer dari perumahan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement