REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Otoritas Thailand mengatakan tersangka yang menempatkan bom Bangkok terlihat dalam CCTV, Selasa (18/8). Mereka mulai mencari orang tersebut.
"Saya telah meminta kamera-kamera dicek karena ada satu orang tersangka, namun belum jelas siapa dia," kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, dikutip ITV.
Polisi berhasil mengumpulkan 22 korban tewas akibat ledakan di dekat kuil Erawan pada Selasa. Delapan orang diantaranya adalah warga negara asing, terdiri dari tiga warga Cina, dua warga Hong Kong, dua orang dari Malaysia dan satu dari Filipina.
Polisi kesulitan mengidentifikasi para korban karena sebagian besar bagian tubuh berserakan. Tim kepolisian diturunkan lebih awal pada Selasa, beberapa menggunakan sarung tangan putih dan membawa kantong plastik untuk mencari petunjuk.
Otoritas Thailand belum menentukan pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan. Militer mengatakan serangan ini tidak seperti taktik yang digunakan separatis di selatan.
"Polisi belum menentukan apa pun, termasuk spekulasi serangan bermotif politik atau sentimen etnis Uighur yang sebelumnya kita kirim pulang ke Cina," kata Kepala Kepolisian Nasional Somyot Pumpanmuang pada reporter.