REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Pertahanan Thailand Prawit Wongsuwan mengatakan pemboman pada Senin (17/8), menargetkan pariwisata. Perdana Menteri Thailand mendirikan "ruang perang" untuk mengkoordinasikan respon terkait insiden itu.
Al Jazeera melaporkan pada Selasa (18/8), pemerintah Thailand telah mendirikan "ruang perang" untuk memburu mereka yang bertanggung jawab atas pemboman mematikan pada Senin di kuil di Bangkok.
Ledakan telah menewaskan sedikitnya 20 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Ledakan terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Sedikitnya delapan wisatawan dari Cina, Hong Kong, Indonesia, Malaysia dan Singapura termasuk korban tewas.
"Itu adalah bom TNT, orang-orang yang melakukannya menargetkan asing dan merusak pariwisata dan ekonomi," kata Prawit.
Saluran televisi Nation mengutip Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan pemerintah akan mendirikan "ruang perang" untuk mengkoordinasikan respon terhadap ledakan.